Ada 3 jenis diet yang akan kami jelaskan kali ini, diet OCD, Diet Keto, dan diet Rendah Karbo.
Berikut perbandingan Diet OCD, Diet Keto, dan Diet Rendah Karbo agar kamu bisa memilih mana yang paling sesuai:
1. Diet OCD (Intermittent Fasting)
Prinsip:
Mengatur waktu makan (bukan jenis makanan).
Contoh: makan hanya antara pukul 12.00–20.00 (8 jam), lalu puasa 16 jam sisanya.
Keunggulan:
Sederhana, tidak perlu menghitung kalori.
Bisa makan apa saja dalam jendela waktu.
Cocok untuk yang ingin fleksibel.
Tantangan:
Sulit dijalani bagi pemula atau orang dengan jadwal makan pagi.
Tidak cocok untuk penderita maag berat atau gangguan makan.
2. Diet Keto (Ketogenik)
Prinsip:
Mengonsumsi makanan tinggi lemak, protein sedang, dan sangat rendah karbohidrat (maksimal 5–10% dari total kalori harian).
Memaksa tubuh masuk ke kondisi ketosis, yaitu membakar lemak sebagai sumber energi utama.
Keunggulan:
Cepat menurunkan berat badan.
Membantu mengontrol gula darah.
Menurunkan nafsu makan secara alami.
Tantangan:
Menu terbatas (tidak boleh makan nasi, roti, mie).
Risiko keto flu (lemas, mual di awal).
Tidak cocok untuk jangka panjang tanpa pengawasan ahli gizi.
3. Diet Rendah Karbo (Low Carb)
Prinsip:
Mengurangi karbohidrat, tapi tidak seketat keto.
Tetap makan nasi atau karbohidrat, tapi dalam porsi kecil.
Fokus pada protein dan sayuran.
Keunggulan:
Lebih fleksibel dibanding keto.
Tetap bisa makan makanan lokal seperti nasi dengan porsi terbatas.
Cocok untuk pemula diet dan jangka panjang.
Tantangan:
Tetap perlu mengatur porsi dan jenis makanan.
Hasil tidak secepat keto jika tidak konsisten.
Mana yang Cocok Untuk Kamu?
Tujuan / Kondisi Disarankan Diet
Ingin diet fleksibel tanpa menghitung kalori >> OCD
Butuh penurunan berat badan cepat >> Keto
Pemula yang ingin mulai pelan-pelan >> Rendah Karbo
Punya gangguan lambung atau maag >> Hindari OCD dulu
Tidak bisa lepas dari nasi sama sekali >> Rendah Karbo